JAILOLO-CM.com, Sejak dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 14 Juni 2016, Kampung Keluarga Berkualitas (KB) terus tumbuh pesat.
Semangat kerja sama untuk membentuk dan mendirikan Kampung KB di seluruh Indonesia telah menghasilkan ribuan Kampung KB. Bahkan sampai saat ini, berdasararkan data dari website kampungkb.bkkbn.go.id total Kampung KB yang sudah dicanangkan sebanyak 59.231.
Kampung KB merupakan ikon Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (BANGGA KENCANA) yang menjadi garda terdepan pemerintah dalam mengatsi masalah kependudukan, terutama di wilayah-wilayah yang jarang terpantau oleh pandangan pemerintah. Kehadiran Kampung KB bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program BANGGA KENCANA serta pembangunan sektor lain dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
Program BANGGA KENCANA berprinsip mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera dengan melaksanakan delapan fungsi keluarga terbebas dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan serta masalah yang menjadi fokus pemerintah saat ini yakni permasalahan stunting.
Di Maluku Utara sendiri berdasarkan data dari website Kampung KB telah dibentuk 1181 Kampung KB yang tersebar di 10 kabupaten/kota. Salah satunya di Kabupaten Halmahera Barat dari 173 kelurahan/desa telah terbentuk sebanyak 169 Kampung KB.
Dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting melalui pendekatan Kampung KB, Kamis, (21/03/2024) telah dilaksanakan Pembinaan Kampung KB Melalui Sosialisai Model Best Practice Kampung KB yang bertempat di Balai Desa Porniti Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat dan diikuti oleh PKK Desa Porniti, Kader BKB, Pokja Kampung KB, Bidan Desa serta Anggota Kelompok Posyandu Desa Porniti.
Dengan telah keluarnya data sebaran prevalensi stunting yang bersumber dari data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023, pelaksanaan program melalui kelompok kegiatan yang ada di Kampung KB seperti UPPKA, BKB, BKR, BKL dan PIK R sangat berperan penting untuk menggenjot penurunan stunting di tahun 2024 di angka 14 persen.
Tercatat berdasarkan data SKI Tahun 2023, Maluku Utara mengalami penurunan sebesar 2,4 persen dari 26,1 persen di tahun 2022 menjadi 23,7 persen di tahun 2023 yang masih di atas rata-rata nasional yakni 21,5 persen.
Dalam arahannya, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Nuryamin, S.TP., M.M yang diwakili oleh Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara, Ansar Djainahu, S.Sos mengatakan, pembentukan Kampung Kb harus dilakukan di semua desa, agar seluruh masyarakat tahu dan teredukasi dengan kegiatan yang dilakukan untuk mendukung percepatan penurunan stunting di daerahnya.
“Salah satu alasan kami memilih tempat di Desa Porniti Kec. Jailolo karena di sini terdapat 20 kasus stunting pada anak balita. Sehingga, supaya masyarakat Desa Porniti teredukasi dan melakukan gerakan untuk mengatasi dan mencegah stunting ke depannya,” kata Ansar.
Dirinya juga berharap, melalui pemerintah daerah seperti kepala desa agar bekerja sama dengan tenaga lini lapangan BKKBN Maluku Utara untuk menciptakan inovasi-inovasi kegiatan di Kampung KB untuk penurunan dan pencegahan stunting.
Turut hadir dalam kegiatan Ketua Tim Kerja Pengendalian Penduduk Jubair Manggis, SH, Kabid Kb DPPKB Kabupaten Halmahera Barat Febiola Djawa, S.ST, Ketua PKK Kecamatan Jailolo Ati Nurhayati, SP dan Babinsa Desa Porniti Sersan S. Kadun. (cm-red)
Discussion about this post