WEDA-CM.com, Dinas Kesehatan kabupaten Halmahera Tengah mengalokasikan anggaran Rp 1,9 miliar untuk pengadaan obat dan Rp 1,6 Miliar untuk pengadaan bahan medis habis pakai.
Diketahui, anggaran miliaran tersebut diperuntukkan pengadaan obat di 12 Pusat Kesehatan masyarakat di Kabupaten Halmahera Tengah.
Asri Hi. Hafel , Penanggung jawab instalasi farmasi ketika dikonfirmasi media ini mengatakan, anggaran tersebut melekat pada dinas kesehatan.
“Hadi, anggaran itu ada di Dinas Kesehatan, kita pengadaan obat baru di distribusikan di setiap puskesmas sesuai dengan kebutuhan,” jelas Asri.
Dikatakannya, pemakaian obat paling banyak terdapat pada puskesmas rawat inap dengan jumlah penduduk yang banyak, seperti puskesmas Wairoro, puskesmas Gebe, puskesmas tepeleo, puskesmas banemo, dan Puskesmas Patani.
“Untuk puskesmas Lelilef, meskipun tidak rawat inap tapi pemakaian obatnya tinggi, karena jumlah penduduknya banyak,” akunya.
Untuk diketahui, penjabat Bupati Halteng Ikram Malan Sangadji menggratiskan biaya perawatan bagi masyarakat Halmahera Tengah mulai dari puskesmas sampai rumah sakit.
Orang nomor satu di Halmahera Tengah ini mengatakan, warga yang berobat baik itu di rumah sakit maupun puskesmas tinggal perlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Halteng dan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari desa langsung mendapat pelayanan kesehatan gratis. (biL)
Discussion about this post