SOFIFI–SR.com, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku Utara, menemukan sejumlah permasalahan yang terjadi di Sekelah Menengah Kejuruan (SMK) Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula.
Termuan tersebut terungkap saat anggota komisi IV DPRD Malut turun ke lapangan atas laporan masyarakat, terakait dengan tindakan kepala SMK yang berlaga tidak manusiawi pada siswa. “Kami turun ke SMK 2 Sanana, karena ada laporan, bahwa terjadi aksi yang dilakukan siswa, karena sikap kepala SMK 2 Sanana yang agrisif, hasil kunjungan komisi IV, sejumlah permasalah, baik fasilitas maupun sikap kepala sekolah SMK yang tidak manusiawi,” kata Anggota Komisi IV Deprov Malik Sillia pada wartawan, Senin (9/12/2019).
Menurut Malik, hasil temuan dan pengakuan dari siswa bahwa aksi yang dilakukan siswa SMK 2 Sanana, dengan tuntutan agar mecopot Kepala SMK 2 Sanana, murni gerakan dari siswa, karena sikap kepsek yang agresif, bahkan aksi para siswa ini sempat anarkis dengan merusak fasilitas sekolah, karena tuntutan siswa belum direspon Dikbud Malut. “Aksi siswa SMK 2 Sanana itu murni dari siswa, tidak ada prokasi dari masyarakat dan guru. Saya punya video pengakuan siswa bahwa aksi para siswa ini karena sikap kepala sekolah yang kadang menampar siswa, bahkan meludahi wajah siswa,”katanya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu menuturkan, saat turun kunjungan ke SMK 2 Sanana pekan kemarin, aktifitas sekolah sudah berjalan normal, karena Kepala Dinas Pendidilan Kebudayaan Provinsi Malut telah merespon tunturan siswa dengan menggantikan Kepala sekolah SMK 2 Sanana, dengan mengangkat Plt sekpsek.
”Saya bukan membela Kadikbud, tapi langka Kadikbud mengangkat Plt Kepala SMK 2 Sanana, langka yang tetap, sehingga tinggal Kadikbud berkordinasi dengan gubernur, wagub dan sekda persoalan di SMK 2 Sanana, karena jika Dikbud tidak respon tuntutan pergantikan kepsek, faslitas sekolah yang jadi sasaran, karena aksi siswa ini murni atas sikap kepala sekolah yang tidak manusiawi,”tegasnya.
Malik berharap, gubernur Maluku Utara melalui Kadikbud Malut untuk memperhatikan masalah pendidikan di dlingkungan SMA maupun SMK di 10 kabupaten/kota, terutama fasilitas mereka, pasalnya dalam waktu dekat akan menghadapi ujian nasional. ”Kami minta Kadikbud Malut segera memperhatikan fasilitas di beberapa sekolah SMA maupun SMK, pasalnya dalam waktu dekat akan dilaksanakan ujian naaional,” harapnya. (ces/red)
Discussion about this post