WEDA-CM.com, Setelah selesai melakukan kerjasama dengan PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) untuk penanganan masalah pemadaman listrik, Penjabat Bupati Halmahera Tengah, Ikram Malan Sangaji meminta kepada perusahan asal Cina ini untuk menangani menuntaskan masalah air bersih di Kota Weda.
“Untuk listrik sudah selesai, kemudian kita urus lagi masalah air bersih di kota Weda,” katra Ikram, saat memberikan sambutan pada acara silaturahmi dan syukuran atas terselenggaranya suplai listrik 5 Mega Watt dari PT. IWIP ke PLN Persero.
Asisten Deputi Pengelolaan Perikanan Tangkap, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi ini mengatakan, kerjasama dengan iwip bukan hanya untuk digunakan mandi dan mencuci, tapi bisa untuk dikonsumsi.
“Untuk air bersih ini, kita kerjasama dengan IWIP itu sampai bisa dikonsumsi, jadi bukan hanya mandi dan mencuci,” jelas Ikram. Tambahnya, masyarakat harus merasakan dampak dari beroperasinya iwip di Halmahera Tengah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan kawasan permukiman Halmahera Tengah Abdullah Yusuf, belum lama ini mengatakan, pihaknya bersama tim teknis air bersih dari PT. IWIP dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku Utara telah melakukan survei lokasi disejumlah sumber air yang saat ini digunakan masyarakat kota Weda, seperti sumber air moreala, sumber air pasir putih dan sumber air kali Fidi.
Hasil survei lapangan tersebut menemukan, sumber air Moreala, debit air yang kurang dikarenakan sumber air berasal dari waduk tadah hujan dan kualitas air yang belum memenuhi standar kelayakan air bersih.
Sementara sumber air Kali Fidi, Kapasitas Intake yang mengalami pendangkalan sehingga jumlah air yang ditangkap tidak optimal, debit air yang dihasilkan oleh IPA lebih kecil dari tampungan Bak Reservoar sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memenuhi bak reservoar, dan tekanan air pada saat distribusi ke masyrakat sangat kecil, serta kualitas air yang dihasilkan juga belum memenuhi standar.
Sedangkan sumber air pasir putih, dimana pengambilan air baku langsung di distribusi ke masyarakat tanpa melalui pengelolaan air bersih sehingga kualitas air yang dihasilkan belum mamenuhi standar, serta tekanan air pada saat distribusi ke masyrakat sangat kecil, dikarenakan jarak dari sumber ke masyarakat yang sangat jauh. (biL/cm-red)
Discussion about this post