WEDA-CM.com, Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Halmahera Tengah, patut dipertanyakan, bagaimana tidak, proyek pengembangan pariwisata Nusliko, yang dianggarkan tahun 2019 lalu, hingga kini belum selesai dikerjakan.
Jefri, Pengawas CV. Dicklan CO adalah pihak rekanan yang mengerjakan proyek ini mengaku, keterlambatan pekerjaan bukan karena kehabisan bahan maupun pekerja, akan tetapi keterlambatan lantaran perencanaan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang sering berubah – ubah.
Jefri mengaku, sebelumnya proyeknya hanya melakukan pembuatan tracking jalan sepanjang 600 meter keliling talaga Nusliko, namun dalam perjalanan perencanaan berubah. Sebelumnya kata Jefri, hanya dibangun jalan diperintahkan Dinas PUPR untuk buat pavilium lima unit.
“Jadi bukan hanya bangunan yang berubah, lokasi juga dipindahkan. Sebelumnya sesuai perencanaan dibangun di sebelah utara talaga Nusliko, kini dipindahkan ke sebelah selatan. Ini juga menghambat pekerjaan,” kata Jefri kepada wartawan belum lama ini.
Lanjut Jefri, proyek dengan Nilai Kontrak Rp 8.407.000.000 saat ini baru dibangun tiga unit pavilium, dua pavilium sementara baru dibuat tiang pancang, sebab, tiap pancang pada perencanaan lokasi awal panjangnya 9 meter, sementara di lokasi yang baru panjangnya harus 12 meter.
“Jadi kita harus buat tiang pancang baru, karena tiang pancang pada perencanaan awal yang kita sudah buat panjangnya kurang, karena hanya 9 meter, sementara di lokasi yang baru harus 12 meter,” katanya.
Terpisah Kadis PUPR Halteng Arif Djalaluddin ketika dikonfirmasi mengaku, keterlambatan pekerjaan proyek disebabkan lahan yang masih bermasalah, sehingga menghambat pekerjaan. “Perencanaan yang berubah itu hal biasa, karena itu sesuai kebutuhan,” kata Arief. (biL/red)
Discussion about this post