JAILOLO-CM.com, Pelayanan kesehatan Pemkab Halmahera Barat masih jauh dari harapan. Hal ini dirasakan warga di Desa Jangailulu, Kecamatan Loloda yang terpaksa harus dirujuk ke daerah lain untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lebih baik, seperti dialami oleh Ribka Pasimanyeku.
Wanita yang tengah hamil tua itu terpaksa dilarikan oleh sanak keluarganya ke RSUD Tobelo Halmahera Utara (Halut) dengan menggunakan loang boat (bodi viber). Bahkan peristiwa yang dialami seorang warga tersebut menjadi viral, dan menjadi bahan perbincangan melalui media sosial (faceebok grup Halbar) saat posting pemilik akun Evan Masanae dengan caption.”Karena tidak ada bidan desa, Ibu hamil ini harus di bawa ke Tobelo.
Kejadian yang dialami warga Jangailulu tersebut turut mengundang reaksi keras dari DPRD Halmahera Barat dengan mendesak Dinas Kesehatan mengambil langkah turun ke Lapangan.
Ketua Fraksi Golkar, Jokoahadi yang juga anggota Dewan Dapil Ibu-Loloda kepada wartawan, Rabu (10/3/2020) mengaku, sarana infastuktur kesehatan baik polindes maupun bidan desa belum tersedia, menyebabkan pelayanan kesehatan terhadap warga juga tidak maksimal.
“Desa-desa yang terisolir misalnya dari Desa Baja sampai Jangailulu memang sampai saat ini tidak ada Polindes, apalagi bidan desa. Pernah juga saya kunjungan ke daerah tersebut, ada seorang petani mengalami kecelakaan dan di rujuk ke RSUD Ternate melalui jalur laut. Ini tentunya sangat kita sesalkan,” katanya.
Ketua komisi I Djufri Muhammad mendesak Bupati Danny Missy agar segera memerintahkan Dinas Kesehatan menerjunkan tim kesehatan di wilayah tersebut. “Komisi I juga sangat menyesalkan dengan peristiwa yang dialami oleh salah seorang warga Jangailulu. Ini harus disikapi serius oleh Dinkes dan angan nanti ada kejadian baru mulai sibuk melakukan pelayanan,”sesalnya.
Tingkat pelayanan kesehatan di wilayah-wilayah terisolir yang belum ada perhatian serius pemkab tersebut lanjutnya, disebabkan adanya distribusi tenaga kesehatan yang selalu menumpuk di tingkat kecamatan. Hal ini yang tentunya harus dipikirkan oleh dinkes dengan medistrubusi tenaga kesehatan secara merata, khususnya di daerah-daerah terpencil terutama di Loloda.
“Intinya pemkab jangan hanya mengejar pembangunan infastruktur semata-mata saja, dengan berlomba-lomba membangun puskesmas yang bagus-bagus, akan tetapi kualitas pelayanan tentunya juga harus diperhatikan,”tandasnya.
Sedangkan Ketua Komisi II, Nikomdemus H.David menambahkan, kejadian yang menimpa salah seorang warga Jangailulu tersebut bakal ditindak lanjuti dengan turun langsung ke lapangan dalam waktu dekat.
“Kita akan turun ke lapangan, dan yang pasti anggaran kesehatan setiap tahun anggaran cukup besar, sementra fakta di lapangan pelayanan kesehatan ternyata tidak efektif,” katanya. (u3/red)
Discussion about this post