TERNATE – Jelang pencoblosan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 9 Desember mendatang, wilayah enam desa, yang perbatasan dengan Kabupaten Halmahera Utara (Halut) dan Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) menjadi perhataian Polda Maluku Utara.
Pasalnya, wiayah enam desa setiap momen pemilihan umum maupun pilkada, masuk dalam kategori potensi kerawanan, sehingga pengamanan di enam desa bakal dipertebal saat pencoblosan 9 Desember mendatang.
“Jadi atensi, makanya yang jelas kita perkuat di situ (perbatasan Halut-Halbar),” ungkap Kapolres Halut, AKBP Priyo Utomo Teguh Santoso ketika dikonfirmasi wartawan di halaman kantor Polda Malut, Kamis (26/11/2020).

Priyo mengaku, untuk wilayah enam desa antara Halut dan Halbar memang menjadi atensi Polda Maluku Utara (Malut), sehingga akan dilakukan pengamanan dengan jumlah personel yang dipertebal. “Yang pasti kita sudah komunikasi dengan Forkopimda, baik Halut, Halbar dan pemerintah provinsi, sehingga bisa menyelesaikan apa yang diinginkan warga setempat,” jelasnya.
Untuk pemetaan wilayah Halut dalam pelaksanaan Pilkada sudah dilakukan dan diterjunkan 367 personel dan ditambah dengan personel BKO Polda yang membackup. “Sudah mapping (pemetaan) dan personel juga sudah kita siapkan,” terangnya.
Kapolres mengajak seluruh masyarakat di enam desa untuk bersama-sama menciptakan situasi aman dan damai, baik sebelum maupun setelah Pilkada selesai. “Mari sama-sama jaga situasi keamanan, karena kita tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada bantuan dari masyarakat,” ajak Kapolres. (cm-red/cim)
Discussion about this post