TOBELO-CM.com, Masyarakat desa Momujiu dan desa Doitia, Kecamatan Loloda Utara, Kabupaten Halmahera Utara, mendesak manajemen PT. Sumber Ardi Swarna (SAS), untuk menolak Manager Lapangan, Iwan Putra.
Alasan waga menolak Iwan Putra, lantaran masyarakat dua desa sudah tidak percaya lagi dengan kehadiran manager lapangan di lokasi pertambangan pasir besi.
Salah satu tokoh pemuda desa Doitia, Kecamatan Loloda Utara, Sion Tuyu mengatakan, PT.SAS yang melaksanakan aktifitas pertambangan pasir besi di desa Momujiu dan Doitia sejak tahun 2012 dan sudah pernah mengekspor ke Cina.” Jadi tahun 2014, PT. PAS pernah mengekspor biji besi ke Cina,” ungkap Sion Tuyu pada wartawan, Rabu (11/03/2020).
Menurutnya, setelah melakukan kegiatan ekspor biji besi ke Cina, PT. PAS sudah tidak beraktifitas, sehingga masyarakat di dua desa bertanya-tanya, karena tidak ada informasi jumlah biji besi yang di bawah keluar. “Saat itu pak Iwan juga sebagai manager lapangan, tidak terbuka kepada masyarakat, berapa ratus ton biji besi yang di bawah keluar, karena kami juga harus tahu, sebab dana CSR disitu,” ujarnya.
Ia menambahkan, masyarakat dua desa sangat kecewa dengan manager lapangan atas ketidak terbuakaan. “Jjadi masyarakat tidak tidak percaya lagi, pak Iwan sebagai penghubung perusahan dengan masyarakat,” tegasnya.
Apalagi katanya, di tahun 2019-2020 ini, rencana PT. PAS kembali melakukan aktifitas, namun tidak melakukan sosialisasi kepada masyarakat dua desa sebagai penghasil biji besi. “Kami sudah minta ke Pak Iwan agar sebelum melaksanakan kegiatan terlebih dahulu lakukan sosisialisasi, tapi tidak di tanggapi,” pungkasnya. (rhm/red)
Discussion about this post