TERNATE-CM.com, Sejumlah mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, yang tergabung dalam Front Mahasiswa IAIN Bersatu, melakukan refleksi tentang kekerasan seksual, pencaplokan sumber daya alam, dan pelanggaran HAM, bertempat di lingkungan Kampus IAIN, Rabu (13/01/2021).
Aktifis perempuan, Dalfi Sagaf dalam orasina mengatakan, negara Indonesia harus menghargai perjuangan kaum perempuan, sebab perjuangan kemerdekaan Indonesia bukan hanya di perjuangkan oleh kaum laki laki, tapi juga kaum perempuan. “Saat ini sangat marak maraknya kekerasan seksual secara fisik dan nonfisik (psikis) yang dapat merugikan perempuan,” katanya.
Menurutnya, Indonesia juga sangat sarat dengan problem perampasan ruang hidup terhadap petani (masalah agraria) yang tidak pernah terselesaikan. Maluku Utara adalah suatu daerah agraris yang harus dijaga dan di manfaatkan dengan baik, agar lahan-lahan produktif agraria yang dikelola oleh petani tetap terjaga dan tidak diambil alih investor asing yang akan merugikan petani dan masyarakat Maluku Utara.

Sementara itu, orasi lainnya, Yudi mengatakan, saat ini Indonesia telah dikuasai oleh korporat asing, salah satunya wilayah Halmahera Tengah sebagai salah satu daerah lahan produktif agraris yang saat ini ingin didominasi oleh elit dan korporasi asing maupun lokal yang akan merugikan masyarakat kelas menengah ke bawah khususnya petani. Selain dari kabupaten halteng, Kepulauan Obi juga mendapatkan hal yang sama, yakni dampak dari limbah pertambang terhadap kerusakan ekologi dan kaum nalayan.
Untuk menyelesaikan masalah pertambangan yang ada di Maluku Utara, mahasiswa harus bersatu dan melakukan pendidikan politik untuk melawan perusahaan milik asing yang makin hari makin bertambah. “ Karena masalah agraria di Indonesia dari masa orde lama, orde baru, dan sampai pada reformasi saat ini tidak pernah terselesaikan,” kata dia dalam orasinya. (ris/cm-red)
Discussion about this post