TERNATE-CM.com, Kekerasan terhadap perempuan dan anak di kota Ternate terbilang tinggi. Hal ini menjadi perhatian Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate, Muhammad Hasan Bay – Mohammad Asghar Saleh (MHB-GAS).
MHB – GAS menyebutkan, persoalan ini harus diselesaikan dengan cara mengutamakan aspek pencegahan dan pemberdayaan. Kedua aspek ini dipandang ampuh dalam menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Calon Wakil Wali Kota Ternate, Asghar Saleh menilai, masalah kekerasan perempuan dan anak yang cenderung tinggi kasusnya tidak bisa diselesaikan layaknya pasukan pemadam kebakaran memadamkan Api, dimana bisa memadamkan Api, tetapi belum tentu mampu memadamkan sumbernya. Pemerintah, baginya, jangan hanya bergerak manakala ada masalah. Menurutnya, cara semacam itu tampak mustahil dalam menyelesaikan masalah.
“Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di kota Ternate masih terbilang cukup tinggi. Masalah ini tidak bisa ditangani layaknya pemadam kebakaran. Cara ini jelas kurang tepat, sebab cenderung mustahil menuntaskan persoalan. Oleh karenanya bagi kami MHB-GAS kami akan fokus kepada aspek pencegahan dan pemberdayaan,” ujar Mohammad Asghar Saleh, Jumat (27/11/2020).
Selanjutnya Asghar Saleh mengatakan, pemerintah daerah sudah menyediakan kerangka kelembagaan untuk melakukan pencegahan dengan membentuk Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang itu dituangkan dalam Peraturan Wali Kota Ternate Nomor 45 tahun 2017. Kepolisian dan kalangan masyarakat sipil, hemat Asghar, bisa juga mengambil peran pencegahan akan kekerasan.

“Untuk aspek pencegahan kami akan lakukan sosialisasi secara masif, kemudian memberikan akses pelayanan yang mudah melalui Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Selain itu kami akan bekerja sama dengan Kepolisian untuk menangani para korban kekerasan, termasuk dengan menggandeng kalangan masyarakat sipil,” imbuhnya. “Sedangkan pada aspek pemberdayaan, sudah kami siapkan tiga program yang bersinggungan dengan pemberdayaan,” lanjutnya
Program BISA MAPAN, kata Asghar, merupakan stimulus bagi pemberdayaan. Melalui program tersebut, jelasnya, pemberdayaan yang akan dilakukan pemerintah kota Ternate dengan membuka lapangan pekerjaan, mempermudah izin usaha, dan Balai Kerja Rakyat serta akses pemodalan. Asghar menambahkan pemberdayaan juga dilakukan melalui program BISA KREATIF BRO.
“Pemberdayaan pada program BISA KREATI BRO dapat dilakukan dengan memberi pelatihan pemasaran bagi pelaku ekonomi kreatif utamanya perempuan, serta sertifikasi tukang bangunan, pendidikan gratis dan sebagainya. Disamping itu ada program BISA GOKIL MEN dimana salah satu tujuan dari programnya adalah melaksanakan Gerakan Maju Bersama Ibu-Ibu di Kelurahan,” terangnya.
Asghar Saleh menegaskan jika mengatasi persoalan kekerasan perempuan dan Anak adalah tanggungjawab kemanusiaan, bukan hanya tanggungjawab pemerintah semata. Karena itu, hematnya, menuntaskan persoalan ini adalah keharusan yang tidak bisa di tawar-tawar.
“Tentu selain pencegahan dan pemberdayaan, kami akan melakukan penindakan kepada pelaku. Akan tetapi prioritasnya adalah pencegahan dan pemberdayaan, agar kita tidak terjebak dalam kerja-kerja yang bersifat tambal sulam,” pungkasnya. (cm-red)
Discussion about this post