WEDA-CM.com, Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, gelar upacara memperingati HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Upacara yang berlangsung di lapangan bola kaki Batu Dua, desa Tepeleo, Kecamatan Patani Utara, itu dipimpin oleh Penjabat Bupati Bahri Sudirman.
Dalam sambutannya penjabat Bupati Bahri mengatakan, Peringatan ini merupakan anugerah terindah dari Tuhan kepada seluruh guru di seantero Nusantara atas pencapaian usia PGRI ini.
“Semoga segala kebaikan dan perlindungan Tuhan Yang Maha Esa selalu tercurah kepada kita semua. Aamiin. Anak-anakku sekalian,” katanya.
Jangan sekali-kali melupakan sejarah! begitu ucap Bung Karno. Kutipan ucapan Founding Father Indonesia tersebut sangat membekas di sanubari kita bahwa sejarah tidak boleh dilupakan.
PGRI yang berdiri 100 hari setelah Indonesia Merdeka di tengah kepulan asap mesiu dan pekik merdeka, menjadi garda terdepan dalam perjuangan membangun dunia pendidikan Indonesia dari keterpurukan, keterbelakangan, dan kebodohan akibat penjajahan.
“Untuk itu, mari kita mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah menghargai perjuangan para pendidik dengan menetapkan hari lahir PGRI, tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional,” ujarnya.
Dalam proses pendidikan, guru menjadi aktor utama dan penting yang memainkan peran strategis.
Kedudukan terhormat yang dimiliki para pejabat di lembaga legislatif maupun eksekutif, tentu tidak terlepas dari peran dan jasa guru.
Pasca pandemi hikmah terpenting yang dapat dipetik adalah peran guru tidak akan pernah tergantikan teknologi.
“Guru merupakan profesi yang menjadi suluh terbaik agar anak bangsa dapat terus berjalan menuju arah yang mereka cita-citakan,” akunya.
PGRI berada pada situasi dan zaman yang telah berubah. Pengurus dan anggota PGRI di semua tingkatan harus adaptif dalam merespon segala perubahan dengan saling belajar dan berbagi dengan sesama guru.
Disamping memperjuangkan kesejahteraan dan kepastian status guru, PGRI juga aktif melakukan berbagai kegiatan peningkatan kompetensi seperti bimtek, diklat, lokakarya, dan seminar, dapat menyasar jutaan guru di seluruh tanah air.
“PGRI menyampaikan terima kasih kepada seluruh guru, pendidik,tenaga pendidikan, khususnya para, Guru honorer yang setia mengabdi mengisi sekolah. Tanpa dedikasi dan pengabdian mereka, proses pembelajaran di sekolah akan terhenti karena ketiadaan guru,” paparnya.
Bupati menambahkan, Masih banyak pekerjaan rumah terkait tata kelola guru yang akan terus diperjuangkan PGRI.
“Kami mohon para rekan sejawat bekerja dengan sungguh-sungguh, menjaga integritas, dedikasi, dan loyalitas serta menjadi contoh keteladanan dalam pendidikan karakter dengan tidak mudah meninggalkan ruang kelas. Kami minta pengurus PGRI di semua tingkatan bekerja keras mengawal perjuangan dan aspirasi anggota. Jadikan PGRI sebagai wadah aspirasi dan rumah belajar yang nyaman bagi semua anggota,” harapnya.
“Akhirnya, saya mengucapkan selamat HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2024 kepada para guru di seluruh tanah air. Semoga dedikasi, loyalitas, dan pengabdian para guru, pendidik dan tenaga kependidikan menjadi suluh penerang bagi bangsa, negara, dan kemanusiaan, serta sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa,” jelasnya. (biL)
Discussion about this post