TERNATE-CM.com, Hujan deras yang melanda Kota Ternate, Sabtu (24/8/2024) malam hingga Minggu (25/8/2024)
mengakibatkan satu bangunan musala dan belasan rumah di RT 01 dan RT 02 kelurahan Rua rusak diterjang banjir bercampur tanah bebatuan. Akses jalan utama pun tertutup timbunan material hingga belum bisa diakses kendaraan bermotor.
Selain kerusakan materil, 9 warga dilaporkan meninggal dunia dan sementara diidentifikasi di RSUD dr Chasan Boesorie.
Kemudian korban luka, tangan dan kaki patah ada sekitar 3 orang.
Sekda Kota Ternate, Rizal Marsaoly yang tiba di lokasi posko evakuasi di SD Negeri 61 Ternate, langsung menggelar rapat mendadak bersama Kapolres Ternate, Dandim 1501/Ternate, pihak BWS Provinsi Maluku Utara, PMI, Basarnas Ternate, dan sejumlah stakeholder terkait.
“Untuk sementara yang meninggal 9 orang dan yang luka tangan dan kaki patah itu 3 orang,” kata Rizal Marsaoly seraya menyebutkan korban di antaranya dikabarkan ada mahasiswa yang melaksanakan KKN di Kelurahan Rua.
Jumlah korban sementara tersebut kata Rizal, kemungkinan akan bertambah. Sebab, diduga masih ada korban yang belum ditemukan.
“Yang kami lakukan sekarang adalah bagaimana melakukan evakuasi terhadap sejumlah korban yang sementara ini diduga masih tertimbun,” kata dia.
Rizal bilang, dengan adanya kondisi kebencanaan ini maka melalui rapat bersama para stakeholder sekaligus menetapkan status tanggap darurat bencana di Rua, mulai Minggu (25/8) sampai dua pekan kedepan.
Langkah-langkah yang diambil Pemkot
Ternate dibantu sejumlah instansi terkait, di antaranya melakukan evakuasi terhadap para korban, dan membuka akses jalan yang tertutup timbunan material dengan alat berat milik Pemkot Ternate.
Selaku koordinator posko tanggap darurat bencana, Rizal mengaku telah meminta agar lurah, bhabinkamtibmas, dan babinsa setempat berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Pulau Ternate di-backup PMI untuk melakukan pemuktahiran data korban bencana banjir bandang ini.
Langkah itu dilakukan agar tidak terjadi simpang siur data korban dalam bencana tersebut, dan keluar dari satu pintu informasi.
“Kami lagi melakukan pemuktahiran data untuk mengecek secara pasti terkait by name by address terhadap RT 1 dan RT 2 yang terkena musibah,” timpal dia.
Atas status tanggap darurat bencana itu, lanjut Rizal, warga korban banjir maupun yang berada di sekitarannya akan diungsikan sementara di gedung SMK Perikanan di Kelurahan Kastela.
Nantinya di tempat pengungsian kata dia, Pemkot Ternate akan menyiapkan pelayanan kebutuhan bagi pengungsi, seperti makanan, air bersih, dan fasilitas pendukung lainnya.
“Kami minta agar mereka pindah untuk sementara waktu. Mitigasi tetap jalan ikhtiarnya dini tetap kita lakukan untuk menghindari jangan sampai ada banjir bandang susulan,” kata dia
Sementara ini, warga terdampak musibah yang selamat diketahui sedang mengungsi ke rumah keluarga dan kerabatnya.
Dalam rapat tadi.
Rizal menyebutkan dirinya telah meminta kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Maluku Utara untuk ikut membantu membuka akses jalan yang tertimbun tanah dan bebatuan agar bisa diakses masyarakat.
“Meskipun bersifat sementara yang penting masyarakat bisa lalui,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, dia menambahkan bahwa Pemkot
Ternate menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah banjir bandang yang dialami warga Rua.
Amatan media ini , hingga sore ini ratusan personel gabungan TNI-Polri, Basarnas Ternate, instansi terkait Pemerintah Kota Ternate, PMI, bersama masyarakat masih melakukan pencarian korban di dalam material lumpur batuan.
Sejumlah alat berat pun dikerahkan untuk membantu melakukan pembersihan . (cm-red)
Discussion about this post