WEDA-CM.com, Penjabat Bupati Halmahera Tengah, Ikram Malan Sangadji (IMS), menghadiri tanam padi bersama petani.
Penanaman varietas unggulan Inpari 32 itu dipusatkan di Desa Wairoro Indah, Kecamatan Weda Selatan, Sabtu (12/8/2023).
Ikram mengatakan, pertanian adalah tulang punggung sementara tulang rusuknya adalah petani. “Kalau tulang rusuk sakit maka kita semua akan sakit,” kata Ikram.
IMS berharap Dinas Pertanian dan jajaran, para kades, terutama penyuluh pertanian agar mendampingi petani dengan baik. Untuk itu padi yang ditanam adalah varietas unggulan maka ke depan kita lihat hasilnya.
“Mudah-mudahan tanam hari ini dan sekitar Oktober atau November kita lihat hasilnya, kalau hasilnya bagus maka kita tingkatkan tapi kalau hasilnya lebih bagus dari varietas lain maka kita ubah,” ucapnya.
Ikram juga berharap apabila hasil produksinya tinggi, maka harus berbanding lurus dengan pendapatan petani juga harus tinggi.
“Jadi kalau pendapatannya kurang dari nilai produksi maka Dinas Pertanian memikirkan untuk membayar kurangnya,” ujarnya.
Ia mencontohkan, apabila nilai produksi Rp 500 juta, dan petani hanya mendapatkan Rp 300 juta maka pemerintah harus memikirkan kekurangan Rp 200 juta tersebut.
“Produksi bisa tinggi tapi kalau nilai pendapatan petani itu rendah maka percuma karena nilai itu berharga bagi petani untuk biaya pendidikan dan kesehatan dan biaya hidup lainnya,” jelasnya.
Itu salah satu intervensi pemerintah untuk menjaga belanja masyarakat.
“Pemerintah harus hadir untuk menjawab kepentingan masyarakat termasuk petani,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Petanian Yusmar Ohorella melaporkan, lahan sawah yang saat ini telah diolah oleh petani padi musim tanam tahun 2023 dengan benih padi variętas Inpari 32 untuk Desa Wairoro Indah seluas 27 hektare.
“Perlu kami laporkan untuk Kecamatan Weda Selatan pada musim tanam tahun 2022 luas lahan 39,5 hektare dan hasil produksi 73,83 ton beras, untuk Desa Lembah Asri luas lahan yang ditanami padi 26 hektare, dengan hasil produksi beras 46,30 ton. Desa Wairoro Indah luas lahan yang ditanami 13,5 hektare dengan hasil produksi beras 27,53 ton,” jelas Yusmar.
Selain itu, sambung Yusmar, untuk jalan usaha tani baik untuk lahan sawah dan lahan hortikultura Desa Wairoro Indah membutuhkan jalan usaha tani sepanjang 10,25 km, dan įrigasi tersier sepanjang 10.000 meter.
“Desa Lembah Asri jalan usaha tani 10,96 km dan untuk irigasi tersier sepanjang 5.000 meter, Desa Sumber Sari membutuhkan jalan tani 10,6 km dan untuk irigasi tersier 3.000 meter, dan Desa Kluting Jaya membutuhkan jalan usaha tani 10 km,” pungkasnya. (biL/cm-red)
Discussion about this post