TERNATE-CM.com, Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Provinsi Maluku Utara pada tahun 2021 mencapai 27,5 persen dan di tahun 2022 mengalami penurunan sebanyak 1,4 persen menjadi 26,1 persen.
“Persoalan serius saat ini adalah kondisi buruk pada penduduk yang mengakibatkan terjadinya stunting pada anak,” ungkap Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara, Dra. Renta Rego dalam Talk Show RRI PRO 1 yang disiarkan pada frekuensi 101,8 FM Ternate, Senin 19 Juni 2023.
Renta sangat menyayangkan masih terdapat beberapa kabupaten di Maluku Utara yang angka prevalensi stuntinya masih naik. “Sangat disayangkan masih ada beberapa kabupaten yang angka prevalensi stuntingnya naik, seperti di Kabupaten Halmahera Tengah,”sebutnya.
Padahal di Kabupaten Halmahera Tengah, lanjut Renta salah satu tempat produsen tambang nikel terbesar ke 2 di Indonesia, di mana seharusnya dengan kondisi perekonomian yang bagus bisa mensejahterakan masyarakat sekitar, termasuk dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting ini.
Terkait hal tersebut, Renta mengatakan, sasaran untuk percepetan penurunan stunting ini adalah ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita dan calon pengantin harus dipersiapkan dari segi kesehatan mental dan fisiknya.
Dimana kata dia, untuk calon pengantin ini, 3 bulan sebelum pernikahan harus melakukan perencanaan yang matang dan melakukan screening melalui aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) agar kesiapan dari pernikahan bisa dipantau dengan baik.
“Dalam Rencana Aksi Nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 setiap kabupaten/kota melakukan Audit Kasus Stunting untuk mendata kasus-kasus langka untuk dijadikan determinan resiko terjadinya stunting,”ungkapnya.
Menurutnya, BKKBN juga telah menyediakan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang sudah dilatih di setiap kabupaten/kota sampai dengan desa untuk melakukan pelayanan pendampingan serta membantu mengarahkan pada fasilitasi layanan rujukan.
“Strategi lainnya BKKBN membentuk Kampung Keluarga Berkualitas, di mana di dalamnya dibentuk Kebun Dapur Sehat Atasi Stunting untuk membantu menyediakan pangan lokal yang bergizi bagi masyarakat,”ujar Renta. (cm-red/adve)
Discussion about this post