WEDA-CM.com, Kabupaten Halmahera Tengah, sebagai daerah yang memiliki potensi perikanan yang cukup besar, bagaimana tidak, Sebanyak 4 Ton lebih ikan di kirim ke PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park atau IWIP. Pengiriman perdana ini dilepas oleh penjabat Bupati Kabupaten Halmahera Tengah Ikram Malan Sangaji.
Penjabat Bupati dalam sambutannya berkomitmen untuk selalu mendukung pelaku usaha di bidang perikanan, untuk bisa melakukan pengiriman ikan dimana produk yang akan dikirim terjamin mutu dan aman untuk dikonsumsi.
“Saya membuktikan kepada masyarakat bahwa orang daerah juga bisa mengelolanya,” ujar Bupati.
Asisten Deputi Pengelolaan Perikanan Tangkap, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi ini mengatakan, pihaknya memulai dengan PT. Irama Prima Sejahtera, berikutnya nanti ada perusahaan yang lain. “Ini awal saya memulai untuk orang daerah, tong tra kase kesempatan bagaimana orang bisa berkembang,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Perikanan, Mufti Murhum mengatakan, pengiriman perdana ikan ke PT. IWIP. Alhamdulillah upaya yang dilakukan bupati, sehingga aktivitas pengiriman ikan ke IWIP dan beberapa perusahaan di Halteng mulai tumbuh dan berkembang. “Hari ini dibuktikan dengan pengiriman perdana ikan oleh PT. Irama Prima Sejahtera, mudah-mudahan kedepan lebih baik lagi,” katanya.
Kadis menambahkan, saat ini fasilitas yang ada, seperti pabrik es dan cold storage yang ada di Kota Weda itu, pabrik esnya mangkrak, karena pihak ketiga yang baru saja kita putuskan kontraknya tidak mengaktifkan dengan alasan rusak.
“Sehingga kita berharap PT. Irama Prima Sejahtera sebagai pengelola bisa aktifkan kembali pabrik es, karena di Kota Weda hanya ada satu-satunya. Kemudian cold storage 30 ton dan adf nya 2,5 ton masih bisa berfungsi, namun kapasitas yang 50 ton itu hanya bisa terisi 30 ton,” katanya.

Kadis mengaku, sarana ini sudah dibangun 20 Tahun lalu, namun karena belum dikelola dengan baik, sehingga beberapa tahun ini kita kebingungan karena selalu saja di ganggu oleh Pemerintah provinsi terkait dengan kepemilikan aset, sehingga kemarin kita paksakan dengan mengunakan APBD Halteng untuk membangun beberapa fasilitas di sini.
“Mudah-mudahan dengan kepemimpinan pak bupati kita bisa terus lakukan koordinasi dengan kementrian kelautan,”harapnya.
Sementara Direktur PT Irama Prima Sejahtera, Maya Husni mengatakan, untuk pengiriman perdana sebanyak 4 Ton dengan berbagai jenis ikan, antaranya ikan dasar campur, bebi tuna, dan cakalang.
“Bebi tuna ini ada yang ukuran 1 sampai 3 kilo. Itu kapasitas permintaan perusahaan dalam 1 Bulan bisa capai 50 sampai 60 ton. Kalau ikan dasar bisa lebih besar dari itu,” akunya.
Untuk stok, sampai sekarang PT. Irama Prima Sejahtera belum ada kendala untuk ekspor ke IWIP. Selama ini masih berjalan lancar. Sebab ikan ini biasanya didapat dari Nelayan Halteng, kalau misalnya ada permintaan dan Nelayan Halteng tidak bisa penuhi, baru kita ambil di luar.
“Jadi misalnya, bulan ini permintaan IWIP 50 ton terus nelayan Halteng belum mampu sediakan sesuai permintaan, karena saat ini kapal penampung ikan yang belum ada. Kalau sudah kedepan kita akan ambil semua di Halteng. itu menjadi cita-cita saya agar kedepan, Nelayan Halteng lebih aktif dari Nelayan luar,” katanya.
Terkait harga ikan di IWIP, Maya mengaku ini yang menjadi kendala kenapa Nelayan Halteng tidak mau menjual ikan karena memang terbilang murah. “Kalau ikan dasar, per kilo 53 ribu. Kalau Goropa sampai 60 per kilo. Sementara cakalan itu tembus 35 sampai 40 per kilo,” katanya. (biL/cm-red)
Discussion about this post