SANANA-CM.com, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Kepulauan Sula, terus berupaya untuk menekan angka stunting.
Kepala DP2KB Kepulauan Sula, Hi. Umi Kalsum yang juga Sekretaris Pelaksana pada Tim Penanggulangan Penurunan Stunting mengatakan, untuk penanggulangan dan pengendalian angka stunting di Kepulauan Sula, memang telah menjadi tanggungjawab bersama beberapa Satuan Kerja Perngkat Daerah (SKPD), terkait yang tergabung dalam satu tim, yakni tim pengendalian penurunan angka stunting yang dimpin Wakil Bupati. “Untuk pengendalian stunting, sudah tim khusus yang dibentuk, dalam tim khusus itu tergabung beberapa SKPD terkait,”katanya.
Menurutnya, meskipun sudah ada tim khusus yang ditugaskan untuk menekan angka stunting. Namun, DP2KB yang merupakan leading sektor utama tetap akan bergerak dengan beberapa program prioritas untuk menekan angka stunting di Kepulauan Sula. “Untuk mensukseskan program perunan stunting di kepulauan Sula, kami di DP2KB juga sudah siapkan beberapa program unggulan yang siap untuk dilaksanakan tahun ini dan tahun 2023 mendatang,” katanya.
Hi. Umi menambahkan, ada kurang lebih 15 desa pada 12 kecamatan yang menjadi lokus (tempat) atau titik fokus program pengendalian stunting.
Lanjut Umi, 15 desa yang menjadi lokus tersebut telah ditetapkan dalam surat keputusan bupati. “Dalam pelaksanaan program, akan difokuskan pada 15 desa yang sudah ditetapkan dalam SK bupati,” katanya.
Untuk itu, pihaknya yakin penanggulangan angka stunting sampai pada angka 14 persen kebawa dapat dilakukan, jika ada kerja sama yang baik semua pihak, terutama SKPD terkait.
“Permintaan pemerintah pusat, angka stunting sampai pada 2024 harus dibawa 14 persen, kami yakin dapat dilakukan, karena saat ini, untuk Maluku Utara, Kepulauan Sula berada pada posisi ketiga paling terendah dengan angka presentase kurang lebih 21,5 persen,” katanya. Seraya berharap kerja sama yang baik dari seluruh instansi terkait di Kepulauan Sula. (dN/cm-red).
Discussion about this post