LABUHA-CM.com, Masyarakat Desa Geti Baru, Kecamatan Bacan Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan mengeluhkan pengelolaan anggaran desa yang tidak transparan yang dikelolah pihak desa.
Diduga anggaran dana desa yang seharusnya diberikan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat desa, malah diduga pihak desa melakukan penggelapan. Akibatnya, menjadi keluhan sebagian masyarakat desa Geti baru
Seperti sisa anggaran dana BLT yang diperuntukan bagai warga yang terdampak Covid-19, yang masih tersisa, seharusnya diprioritaskan untuk kepentingan masyarakat, yang saat ini masyarakat masih diperhadapkan dengan krisis ekomomi.

Salasatu warga, Hendrik kepada media ini mengatakan bahwa, persoalan anggaran dana desa sangat banyak, di antaranya persoalan anggaran sisa BLT (anggaran COVID-19) yang tidak tahu dikemanakan. Sisa anggaran tahap pertama sekitar Rp 60 juta, dan sisa anggaran tahap kedua sekitar Rp 40 juta.
“Ada juga program pengadaan katinting sebanyak 50 unit yang tertuang dalam perencanaan tahun anggaran 2017, namun hingga saat ini tidak pernah di realisasikan. Ada juga persoalan bantuan BBM untuk keluarga miskin sebanyak,”katanya.
Hal ini juga dari berbagai masalah APBDes yang menjadi keganjalan dibenak masyarakkat, sehingga masalah ini diungkit dan menjadi keluhan masyarakat. “Jika masalah ini tidak diselesaikan maka masyarakat Geri Baru akan melakukan protes,” katanaya. Sementaraa itu, Kepala Desa Geri Baru hingga berita ini naik cetak, belum bisa ditemui dan dihubungi. (cm-red)
Discussion about this post