TERNATE-CM.com Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate melalui badan anggaran sedang melakukan kajian terhadap perangkat daerah (OPD) yang mengajukan permohonan penambahan anggaran mendahului dalam perubahan APBD (APBD-P) 2021.
Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailussy mengakui, DPRD akan mempertimbangkan beberapa SKPD yang mengajukan penambahan anggaran mendahului APBD-P tahun 2021 seperti Dinas Kesehatan, Disperkim maupun BKPSDM Kota Ternate.
“Refocusing anggaran, sehingga akan dilihat kalau dibolehkan kita akan masukan biaya operasional RSUD Kota Ternate 2021 senilai Rp 4,2 miliar. Kalau tak boleh, kita akan masukan pada APBD-2022,” katanya, di ruang kerjanya, Selasa (22/6/2021).
Anggaran mendahului itu, menurut Muhajirin, urgen sehingga DPRD akan pertimbang- kan dengan matang. Penataan kawasan kumuh Makassar Timur, biaya operasional RSUD dan pegawai 80 persen, diangkat menjadi 100 persen juga penting sehingga akan dilihat.
“Saya kira SKPD yang mengajukan permohonan penambahan anggaran mendahului itu mendesak, sehingga banggar DPRD betul-betul akan lakukan kajian terhadap OPD yang mengajukan anggaran mendahului tersebut,” jelasnya.
Muhajirin mengatakan, pengajuan anggaran mendahului itu menunjukan bahwa tidak bagus system perencanaan dalam penganggaran. Cara seperti sudah tidak layak diguna kan. Seharusnya OPD merencanakan program/kegiatan dan anggaran satu tahun.
“Pola lama ini tidak layak digunakan. Seharusnya OPD dalam merencanakan program dan kegiatan maupun anggaran harus dilakukan satu tahun anggaran berjalan, tidak setengah-setengah seperti yang terjadi selama ini,” tegasnya. (wis/cm-red)
Discussion about this post