TERNATE-CM.com, Ikatan Dokter Maluku Utara (IDI) Wilayah Provinsi Maluku Utara, sangat prihatin atas tidak taatnya masyarakat Maluku Utara dalam protokol kesehatan dan menjaga jarak.
Hal ini berdasarkan data kepatuhan prokes di 34 provinsi per 13 Juni 2021, Satgas Penanganan COVID-19 mencatat, terdapat 20 dari 34 provinsi dengan rata-rata kepatuhan menggunakan masker di bawah 85 persen. Data ini dihitung selama 7 hari terakhir.
Maluku Utara merupakan provinsi yang paling dalam kepatuhan memakai masker, dengan 11,6 persen. Bahkan Maluku Utara juga terendah dalam kepatuhan menjaga jarak, dengan 0,0 persen.
Bahkan, provinsi dengan kepatuhan memakai masker terendah adalah Maluku Utara dengan 11,6 persen. Diikuti Bengkulu 42,9 persen, di posisi dua terendah dan Maluku 46,1 persen, di posisi tiga terendah.
Sementara itu, untuk provinsi dengan kepatuhan menjaga jarak terendah adalah Maluku Utara 0,0 persen, diikuti Maluku 44,4 persen, dan Bengkulu 52,4 persen.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Maluku Utara, dr. Alwia Assagaf, M. Kes saat dihubungi mengatakan, sangata prihatin dengan data tersebut.

Menurutnya, disaat kasus Covid-19 masih ada, pandemi belum berlalu, masyarakat Maluku Utara sudah tidak disiplin dalam penerapan prokes. Apalagi saat ini terjadi peningkatan kasus luar biasa secara nasional termasuk di Malut. “Saya berharap Satgas Covid-19 provinsi dan kabupaten/kota harus berperan,” katanya.
Saat ini, kata dr. Alwia mengatakan, kegiatan sosial tidak dibatasi, seperti pernikahan, ultah. Bahkan, rumah makan n cafe tidak ada pengaturan jarak duduk, serta kegiatan kantor tidak dibatasi
Padahal kata dia, Maluku Utara masih berada di zona kuning, bahkan orange di empat kabupaten/kota. “Mudah-mudahan dengan PPKM skala mikro, masing-masing kabupaten/kota dapat lakukan pendisiplinan terhadap masyarakat dalam penerapan prokes, agar tidak terjadi lonjakan kasus yang berakibat peningkatan rawat Inap RS. Ini karena kapasitas isolasi terbatas, dan kalau ada ada peningkatan kasus, maka RS RS bisa kolaps.
Selain itu juga, upaya percepatan vaksinasi harus lebih digalakkan untuk mempercepat herd immunity. “Malut masih berada di deretan bawah secara nasional dengan capaian 23 persen yg sudah divaksinasi,” katanya. Seraya menambahkan, sat ini untuk percepatan, marih kita sukseskan upaya 1 juta dosis 1 hari untuk vaksinasi di Maluku Utara. (cm-red)
Discussion about this post