SOFIFI-SR.com, Gubernur Maluku Utara, KH. Abdul Gani Kasuba tetap komitmen untuk memperhatikan nasib para petani kelapa, dengan mendorong program hilirisasi industri kelapa, dengan membangun industri pengolahan kelapa di Maluku Utara.
Demikian dikemukakan Kepala Biro Protokol Kerjasama dan Komunikasi Publik, Muliadi Tutupoho pada wartawan, Selasa (26/11/2019). Menurutnya, pemerintah provinsi juga mendorong persatuan petani untuk bersatu dalam sebuah wadah koperasi, yang bertujuan untuk membangun stabilitas harga kelapa.
Untuk itu kata Mulyadi, gubernur berharap pada Januari 2020 nanti, ada terdapat tujuh tempat industri kelapa rakyat yang akan beroperasi, dan untuk harga kelapa per/buah dibeli dengan harga Rp 1.000. Untuk itu, para petani kelapa harus berhimpun dalam satu kelompok untuk menyesuaikan mekanisme suply dalam proses produksi industri.
“Tujuh tempat lokasi industri yang dimaksudkan yakni, di Kabupaten Halmahera Utara yang terdiri dari Loloda Kepulauan, Galela Selatan, Kalipitu Tobelo dan Kecamatan Kao. Selain itu ada juga di Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Selatan dan Kabupaten Pulau Taliabu,” katanya.
Mulyadi juga menambahkan, ada dua hal yang telah diselesaikan, yakni Pergub terkait dengan hilirisasi industri dan rencana program anggaran untuk agenda penanganan kelapa. “Kedua hal ini segera ditetapkan sebagai konfirmasi publik, bahwa gubernur tetap konsen dalam penanganan soal petani kelapa di Malut,” katanya. (red)
Discussion about this post